Translate
Selasa, 15 April 2014
The Way You Love Me
Jangan pernah pungkiri fakta bahwa wanita itu cerewet. Ya, mungkin tidak semua wanita, tapi kebanyakan wanita memang seperti itu. Mungkin ibu kita bisa menjadi role model dalam kasus ini, tentunya jika Anda tidak ingin dianggap sebagai wanita cerewet.
Wanita Lebih Banyak Tahu
Faktanya, lebih banyak wanita yang membaca majalah gaya hidup ketimbang pria yang lebih memilih majalah bisnis atau olahraga. Oleh karena itu, wanita lebih banyak tahu bagaimana cara memadukan pakaian yang seharusnya, bahkan sampai kenapa kaos kaki hitam yang senada dengan setelan jas perlu diperhatikan, sementara kebanyakan pria merasa kaos kaki melorot saja tak mengganggu penampilan (FYI, it’s a big no no). Nampaknya ini merupakan beberapa topik omelan yang cukup sering keluar dari mulut Anda.
Malam ini Anda ada rencana ke pesta, berarti Anda harus mempersiapkan diri ke salon, menentukan baju apa yang akan dikenakan, clutch apa yang akan pas dengan dress merah Anda, hingga aksesoris apa yang akan digunakan. Tentu Anda pun tak akan berani beranjak ke luar rumah jika ada hal kecil yang mengganggu, seperti saat melihat noda tanah di heels kesayangan Anda. Apa yang ada di pikiran Anda, tentu akan berbeda dengan si dia. Pria cenderung jarang memperhatikan hal-hal kecil yang sebenarnya mempengaruhi keseluruhan performanya. Tapi itulah tabiat para pria : men will always be a men. Mereka cenderung praktis, simple dan tidak mau segala sesuatu yang ribet. Kecuali ia menyadari bahwa hal ini akan berdampak besar pada dirinya, seperti kehilangan simpatik dari klien besarnya saat meeting.
Anda Adalah Adrenalinnya
Di luar hobinya untuk panjat tebing, motor racing atau segudang kegiatan lainnya yang memicu adrenalin, siapa yang kira bahwa Anda juga salah satu hal yang cukup menantang adrenalinnya. Suara annoying omelan Anda terkadang memang dibutuhkan untuk memompa adrenalinnya. ‘Iya, nanti’ atau ‘ya sudahlah’ merupakan kata-kata yang sering terlontar dari dia sebagai bentuk perlawanan. Dan hasilnya, Anda mesti berkoar 324 kali sampai dia baru tersadar untuk mengikuti saran Anda. Bahkan bisa jadi Anda sampai menyerah dan akhirnya memaklumi perilakunya tersebut. Pada kenyataannya, Anda tidak ingin terus menerus makan hati, kan?
Namun ladies, tahukah Anda bahwa terkadang itu yang diinginkan pria dari pasangannya. Saat Anda mengomentari dasinya yang tidak sesuai atau tidak rapi, saat mengomelinya karena ia terlalu santai saat hendak ke pesta reuni bersama Anda, merupakan momen yang tanpa disadarinya buat mereka merindukan Anda. Coba katakan Anda akan berhenti untuk mengomentarinya, serta merta dia akan berkata, ‘Bukan itu maksudku, sayang’ atau ‘jangan dong, cantik.’ Kenapa? Karena mereka tidak rela Anda mengabaikan mereka. Coba Anda pergi untuk beberapa waktu, dan saat menghubunginya tak perlu berpidato tentang hal yang biasa Anda ingatkan kepadanya, tentu ia akan kecewa, bahkan bisa-bisa ia memintanya.
Aneh? Ya, karena bagi mereka sifat cerewet itu merupakan tanda cinta. Dan tak jarang, suara berisik Anda bisa menjadi hal seksi yang akan selalu dirindukannya.
Tip Singkat untuk Anda :
Hadapi si dia-pria yang Anda sayang-walau betapa mengesalkannya!
1. Jangan mengomel di saat dia lelah
Darling, ini merupakan poin utama di mana rasa toleransi Anda kepadanya sedang diuji. OK, take a deep breath then say, “Sayang, kamu nampak lelah sekali. Ayo lekas mandi dan letakkan sepatumu di rak. Aku akan membuat makan malam untukmu.” Kalimat ini terdengar lebih bijak dan tentunya akan menimbulkan dampak yang lebih besar.
2. Hindari sumpah serapah
“Kamu memang pria yang tidak berguna!” Wow, ini tentu bukan kata-kata yang layak keluar dari mulut kecuali Anda sedang membaca naskah sinetron drama. Dan kami pikir, tak pernah ada gunanya Anda mengatakan ini.
3. Jangan beri pilihan
Ingat, jangan pernah memberikan pilihan kepadanya. “Kamu rapikan lemari bajumu atau aku tak mau lagi bertemu denganmu!” Bukan sebuah ide yang bagus untuk mengucapkan kalimat pilihan seperti ini, kecuali Anda ingin diberikan janji palsu seperti, “Oke, nanti yah, sayang” – dan Anda pun takkan pernah tahu ‘nanti’ itu kapan.
4. Anda adalah kekasihnya
Di luar ibu kandungnya, Anda adalah wanita lain yang mengisi hatinya. So, tak ada gunanya Anda berucap, “Kamu pikir aku ibumu yang harus mengingatkan segala sesuatu setiap hari?” Hal ini terdengar sungguh konyol, karena dari segi umur pun Anda sudah jauh berbeda dengan ibunya, lagipula kata-kata ini terlalu out-of-date, honey.
5. Kalimat dan intonasi
Berteriak memang lebih mudah ketimbang Anda berbicara pelan karena menahan emosi. Cobalah untuk berkata, “Sayang, kenapa kamu belum juga beranjak mandi?” dengan nada lebih pelan ketimbang berteriak-teriak mengomel. Dengan Anda berkata pelan seperti itu, pria akan lebih tidak merasa didikte dan ia pun akan mengerti akan kewajibannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar