Translate
Rabu, 26 Maret 2014
Terlalu Sukses Untuk Jatuh Cinta
Tania, 31 tahun, menatap keluar jendela Mercedes yang ditumpanginya. BlackBerry di pangkuannya tak berhenti berkedip. Email dari kantor tetap datang bertubi-tubi, meski jam sudah menunjukkan pukul 9 malam! Tania menghela napas panjang berharap BlackBerry ini akan berdering dan seorang pria bertanya dengan penuh perhatian, "Kamu di mana? Sudah mau pulang?" Namun apa mau dikata, sudah setahun Tania melajang! Saat karirnya sebagai Senior Brand Manager yang bersinar, kehidupan romantis malah meredup. Meski penyanyi Fergie di tembang Labels or Love berkata, "I don't need emotional bagage. Buy a bag and get over it," Tania menutup Alma Bag di sisinya tanpa setitik rasa puas. Huh, tetap saja, dia ingin punya kekasih yang mencarinya sepulang kerja.
Apakah Anda termasuk dari salah satu sosok Tania di luar sana? Urusan pekerjaan, Anda sudah mendapat tatapan kagum dari sana-sini. Tapi soal cinta, Anda balas melempar pandangan iri pada kerabat yang satu persatu menikah. Mereka memang tidak punya karir yang membanggakan atau gaji yang bisa memenuhi lemari dengan LV, tapi mereka punya pria yang siap mendampingi kapan saja! Alhasil tak henti-hentinya Anda bertanya dalam hati, "bagaimana bila Anda menjadi wanita terakhir yang masih lajang? Bagaimana kalau Anda tidak bisa menemukan pria yang tetap dan akhirnya tak pernah menikah? Oh, tidak!"
Tenang dulu. Tarik napas (sangat) panjang. Rapikan rambut Anda. Dilema Anda akan berakhir seusai membaca artikel ini. Sambil menikmati secangkir teh peppermint, simak lima langkah jitu dari Tracey Cox, penulis IS YOUR JOB KEEPING YOU SINGLE?
Langkah 1: Menerima
Tokoh Nigel dalam film THE DEVIL WEARS PRADA berkata pada tokoh Andrea Sachs, "ini sudah hukum alam. Saat karir menanjak, kehidupan pribadi jatuh berantakan." Kata kami : jangan lekas percaya! Anda harus berhenti menyalahkan pekerjaan sebagai alasan kenapa Anda melajang. "Terima fakta kalau Anda seorang wanita sukses yang sedikit lebih sibuk dari wanita lain-nya," ujar Tracey, "tetapi kesibukan bukan alasan mengapa Anda kurang beruntung dalam cinta."
Sebaiknya, tanyakan pada diri sendiri, apa yang sebenarnya menghentikan Anda dari proses pencarian Mr. Right? Apakah rasa sakit hati di masa lampau? Atau kurangnya rasa percaya diri? Ini boleh saja jadi alasan jitu saat sanak saudara bertanya kapan Anda akan menikah. Tetapi sebenarnya, bukan pekerjaan yang menangani datangnya cinta. It's you, darling.
Langkah 2: Menurunkan Standar
Jangan salah sangka. kami tidak meminta Anda untuk berhenti bermimpi menikahi pria setampan Daniel Craigr. Sebagai fun fearless female sejati, Anda boleh punya standar setinggi stilleto Anda! Ini tentang bagaimana Anda menampilkan image diri pada sekeliling. Wajar kok, bila kesuksesan kadang mempengaruhi bagaimana Anda bersikap dan berinteraksi dengan orang lain. Maka tak heran jika 38% pria merasa terintimidasi dengan penampilan wanita high maintenance. Seperti tutur Robert yang mengaku segan mendekati Lucy karena ia terkesan kurang welcome. "Saya tidak punya masalah dengan title Lucy sebagai Managing Director, tetapi bahasa tubuhnya membuat saya merasa ragu-ragu untuk mendekati."
Well, dengan pangkat tinggi di kantor, tentu saja Anda berbeda dari kolega wanita lainnya yang kerap dilempari lelucon centil dari kolega pria. Saat menghentakkan Sergio Rossi Anda di koridor, mungkin semua pria keburu menunduk penuh rasa segan. Wanita dengan karir mapan terkadang bisa terlihat bak Ratu Es, padahal itu hanyalah hasil dari sikap poise dan rasa percaya diri yang tinggi. Lalu, harus bagaimana, dong?
Langkah 3 : Menjaga Perkataan
You are single and ready to mingle. Keuntungan dari status lajang adalah kesempatan untuk flirting dengan berbagai tipe pria, demi mencari kandidat terbaik. Anda bebas menghabiskan Sabtu malam bersama teman-teman di sebuah restoran ternama, menyesap apple martini sambil sesekali melirik si tampan di meja seberang. Senangnya! Namun, suatu kebiasaan wanita yang sukar hilang ialah kebiasaan mengumbar petualangan cinta Anda pada orang sekitar. Misalnya saja Anda baru melewati kencan pertama dengan seorang pria. Sesampainya di rumah, Anda lekas menelepon sahabat dan membeberkan setiap detil. Saat Anda berkata kalau pria itu dua kali meminta ijin untuk mengangkat telepon di tengah kencan, teman Anda pun berujar, "aduh! Dia pasti seorang workaholic! Pasti ada sesuatu yang disembunyikan!" Hei, belum tentu! Anda tak pernah bisa menilai pria dari kencan pertama, apalagi si sahabat yang jelas-jelas tidak hadir pada kencan tersebut! Lisa Steatman penulis ARE BAD DATING HABITS KEEPING YOUR SINGLE?, justru menganjurkan Anda untuk terus ke kencan kedua, meski kali pertama tidak sesuai dengan harapan Anda. Selain itu, Anda juga disarankan untuk mencoba berkencan dengan pria yang sama sekali bukan tipe Anda. Siapa tahu kan?
Langkah 4: Mengatakan Ya
Sudah menonton film YES MAN? Karakter Carl Allan yang diperankan Jim Carrey mengalami perubahan terbesar dalam hidupnya hanya karena ia berhenti mengucapkan kata tidak. Memang agak sulit jika Anda kerap mengangguk pada setiap kesempatan yang datang dalam hidup, tetapi filosofi Yes Man ini mungkin menjadi jawaban atas dilema cinta Anda!
Berada di kantor selama lebih dari 12 jam bisa bikin Anda terlalu lelah untuk clique seusai kerja. Di akhir pekan, mungkin beberapa dari Anda memilih untuk meringkuk di dalam kamar sambil menonton Maraton Lipstick Jungle. "Habis, kapan lagi saya bisa beristirahat?" pungkas Anda setiap kali kerabat mengajak bertemu. Wah, kalau perilaku seperti ini dipertahankan, cinta bisa masuk lewat mana?
Oke, bila tipe pekerjaan Anda memang benar-benar menuntut banyak waktu termasuk di akhir pekan, ini bukan berarti kiamat. Menurut Pamela Gilberd, penulis the TWELFTH COMMANDMENT OF WILDLY SUCCESSFUL WOMEN, Anda justru patut bersyukur! "Sebenarnya kesuksesan member banyak peluang untuk mendapatkan hidup yang berkualitas. Sayangnya, Anda terlalu sibuk untuk memperhatikan." Maka, Pamela menyarankan untuk menata ulang hidup Anda. Apa sih, yang menyita begitu banyak waktu? Bila Anda sering terkunci di ruang kerja gara-gara harus membereskan semua email dan agenda harian, mungkin ini saatnya Anda memiliki seorang asisten. Dengan begini, Anda bisa menyisihkan waktu untuk kehidupan pribadi dan merasakan sendiri betapa beruntungnya Anda!
Langkah 5: Mengenal Keinginan
Dr. Joy Broune, pengarang buku DATING FOR DUMMIES, berkata, "hanya Anda yang tau bagaimana cara membuat diri Anda bahagia." Artinya, hanya Anda yang tau figur kekasih yang sesuai. Jika Anda sudah siap dengan empat langkah di atas, sekarang saatnya untuk menghentak keluar sana. Hal krusial yang ditekankan Tracey Cox adalah mengetahui lokasi yang benar-benar memiliki apa yang Anda inginkan. "Jika Anda ingin memakan steak, tidak mungkin Anda pergi ke restoran cepat saji, kan? Sampai kapanpun, Anda tidak akan mendapatkannya!" Pria seperti apa yang Anda cari? Pria pintar berada banyak di toko buku, pria atletis ada di gym, sementara pria romantis ada di galeri seni. Simple, bukan?
Kami pun yakin kalau ada beragam tempat hangout di kota Anda. Maka jangan hanya mendatangi tempat yang sama. Bila toko buku favorit Anda tak kunjung mendatangkan prospek, kunjungi toko buku lain. Bila tidak ada pria lajang di gym Anda, segera pindah lokasi. Seperti wanita sejati, jangan biarkan kata menunggu menjadi bagian dari kamus Anda. Keep on Moving!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar