Iseng-iseng berawal dari kisah
mendengarkan teman yang curhat lagi terkena syndrome PATAH HATI membuat saya
ingin berbagai sedikit pandangan dan tips untuk pencegahannya (bagi yang belum kena)
dan bagaimana bangkit mengatasinya (bagi yang sudah kena. Sekaligus berbagi
sedikit tentang apa dan bagaimana konsep mencintai (menurut saya pribadi).
Lagi-lagi ada yang patah hati karena
cinta. Tidak asing memang tapi selalu saja memiliki korban yang sangat banyak.
Apa kalian juga begitu? oh.. No, stop it. Dunia tidak berhenti atau kasihan
karena kamu patah hati hari ini, coba perhatikan kembali diri kamu sendiri.
Kembali pada konsep utama tulisan ini. Mencintai tanpa efek samping patah hati,
how is it come?
Cara mencintai lawan jenis kita
bukan sesuatu yang nampak mudah bagi kebanyakan orang. Cinta bisa menjadi
sumber kebahagiaan tapi juga bisa jadi sumber kehancuran seseorang. So, gimana
biar cinta tetap bersahabat dengan hati kita? Belajarlah mencintai tanpa efek
patah hati. Caranya ya baca dulu terus postingan saya sampai selesai.
Kebanyakan dari kita mengalami yang
namanya patah hati ketika masa PDKT atau pacaran. Cara mncintai sperti ini
terdengar terlalu cepat. Sedang ketika kita berbicara tentang PDKT atau pacaran
kita tidak boleh bicara tentang KEPEMILIKAN. Semua akan serba menjadi sulit
saat kamu sudah jatuh cinta dan berkorban banyak ketika PDKT atau pacaran.
Inilah penyebab utama banyak orang
mengira tersakiti oleh CINTA! Apa sebabnya? Mari kita buka bungkus satu per
satu.
Kenapa orang merasa tersakiti oleh
Cinta? Karena hasrat memiliki. Apa yang mereka rasakan sehingga mereka merasa
tersakiti oleh CINTA sebenarnya bukanlah CINTA tapi itulah yang disebut HASRAT.
Cinta dan hasrat memiliki artian
yang berbeda. Sekali lagi hasrat itu bukanlah cinta, yang membuat sakit hati
adalah hasrat memiliki, hasrat melindungi, dan hasrat menjaga selamanya. Saya
tidak berbicara tentang cinta sejati tetapi saya cuma bantu sedikit membuka
logika mencintai dan hasrat memiliki, sebab dengan mengetahui keduanya kita
bisa meminimalkan efek samping patah hati.
Hasrat lebih banyak bicara tentang
kepuasan pribadi, sedang cinta mengutamakan kepentingan bersama, sama-sama
sayang, sama-sama senang dan sama-sama berkorban. Cinta itu saling memiliki
walau tak harus saling bersatu. Jadi saya kurang setuju dengan ungkapan cinta
tak harus memiliki, tapi lebih tepat cinta tak harus menyatukan fisik tapi hati
akan tetap saling memiliki. Hehehee.... ko jadi panjang lebar.
Contoh mudah apa itu hasrat adalah
anak kecil yang lagi meminta mainan atau ice cream, ia akan kecewa, menangis,
merengek bahkan ngambek dan marah ke orang tuanya kalau tidak dituruti hasrat
dan keinginannya. Nah, orang dewasa yg nangis, marah, mewek, ngambek atau
emosian karena hasratnya tidak dipenuhi bisa disamakan dengan anak kecil.
Sebaiknya kita buat piramida
logaritma agar kita lebih "ngeh" dan paham dengan cara mencintai
tanpa efek patah hati. Oh, bayangkan hati kita cuma satu kalau patah gimana
nyambungnya.
Sakit hati timbul saat kamu telah
mengorbankan sesuatu untuk seseorang namun akhirnya kamu khilangan orang
tersebut, tidak jad istri/suami kamu. Dan ironisnya nich, kamu mengorbankan
sesuatu itu untuk seseorang yang JELAS bukan milik kamu. Sama ja kamu kasih
koin ke anak yatim tapi kamu berharap anak yatim itu kasih sesuatu ke kamu.
Jauhi konsep pacaran yang salah kaprah dengan embel-embel cinta, anyway cinta
butuh pacaran tidak sih? Enggak.
So, agar kamu gak alami namanya
syndrome wabah patah hati lagi hanya ada satu cara untuk mencapainya.
Caranya sangat mudah, semuanya ada
pada konsep logis logika pemikiran kamu sendri. Yaitu dengan BERHENTI BERHARAP
ATAS SESUATU YANG BELUM JADI MILIKMU (ngarep). Berhentilah berkorban yang tidak
perlu, untuk mendapatkan kekasih (Pria/wanita) yang kamu inginkan.
Gini ya makasud saya adalah!
Jangan melakukan hal konyol atau
pengorbanan diluar logika. Cinta tidak butuh pengorbanan. Bagi cinta yang sudah
dimiliki apa pun yang dikerjakannya adalah untuk kebahagiaan bersama kalau
belum dimiliki mengapa harus ngoyo maksain berkorban yang tidak jelas. RUGI.
Lagi pula yang merasa berkorban itu bukanlah cinta, ketika kamu merasa
berkorban maka cintamu telah pudar.
Biasanya anak muda sering minta
bukti cinta. Nah disinilah kamu mesti ekstra HATI-HATI mana yang boleh jadi
bukti dan engga. Tapi cinta tak perlu bukti, itu mutlak dengan sendirinya cinta
yang tulus akan terbukti. Jadi kalau ada yang berkorban lebih dan over masa
pacaran jelas ruginya toh belum tntu jadi milikmu.
Apa aja yg biasa dikorbanin? Waktu,
teman, kesempatan, duit bahkan kehormatan juga. Rugi ya, kan belum tentu
nikahnya. So yang belum terlanjur korban banyak lebihlah hati-hati, masa depan
kamu lebih penting.
Jadi intinya biar tidak kena
syndrome patah hati adalah dengan merubah mindset kamu agar tidak terlalu
berharap dan berhenti berkorban yang tidak perlu juga.
Cinta adalah sesuatu yang kita
berikan untuk sesuatu yang telah kita miliki, contohnya orang tua kepada kita
itulah cinta, pasangan suami istri itulah cinta. So pada saat PDKT atau pacaran
stop to talk about love. BELUM SAATNYA dan bukan merupakan pada tempatnya. Pada
saat itu adalah hasrat maka kendalikan hasrat itu agar tak menyakiti hati kamu
sendiri. Jadi kalau ada yang patah hati dan menyalahkan cinta maka kamu sudah
slah besar.
Lalu bagaimana bagi yang sudah
terlanjur jatuh dan terpuruk? Cara bangkit dari sebuah keterpurukan memang
tidak gampang. Tapi cobalah untuk berpikir lagi secara normal dan berdasar
logika, jangan mainkan perasaan terlalu sering. Pikirkan tentang orang tua
kamu, kuliahmu, kerjaanmu, sekolahmu, teman-temanmu dan yang terpenting
pikirkan tentang dirimu sendiri. Tidak ada motivator handal mana pun yang dapat
menolongmu dari keadaan ini kecuali dirimu sendiri.
Hidup belum berhenti, dan masih
berjalan meski kamu sakit hati. Toh tidak jadi masalah bagi orang lain, bukan?
Maka, mulailah berhenti meratap dan mengasihani diri sendiri. Meminta-minta
simpati dan rasa belas kasihan orang lain itu adalah pilihan paling konyol.
Padahal masih sangat banyak yang bisa kamu kerjakan. Menekuni hobi, traveling,
berlibur, konsen kembali kepada karir dan mulailah menata masa depan. Tunjukkan
bahwa tanpa dia pun kamu akan tetap tersenyum dan jauh lebih baik. Buktikan
bahwa dia menyesal menyakitimu suatu hari nanti, tentu dengan tanpa mengemis
cinta darinya lagi.
Sebuah pilihan dan keputusan memang
harus kamu buat, mau bertahan tapi tersakiti atau memilih lepas tapi kamu bebas
dan berbahagia? Semoga kalian dan saya tidak salah dalam mengambil keputusan. Hidup
ini hanya soal tentang menjatuhkan pilihan atau tidak memiliki pilihan sama
sekali. Goodbye sakit hati, selamat datang cerah hati.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar